Wednesday, January 29, 2014

Brand New Year

Its been a while since the last time I wrote here. Guess what for the last post? Last year resolution. My God,  one year already??? :D So here and back again...

+++

Mungkin hampir setahun dah ga sempat nulis apa2 disini. Harap maklum lah ya, alasannya sih klasik, sibuk. Pret. Ntah kenapa kerjaan datang silih berganti. Sekalinya ada waktu, gw jd dah lupa ada blog ini. Disibukkan dgn hal2 "penting" lainnya, hahahaha. Tapi kalo boleh jujur, memang tidak ada hal2 yg extra ordinary yg bisa gw tulis jg sih. Well, ada sih... tapi bukan porsi publik begini (sok iye lu Dang, macam blog ini dibaca banyak orang aja). 
Anyway...  Ok, gw coba rekap, sekaligus napak tilas kali ya (eh itu sama aja ya artinya wkwkw), setahun belakangan ngapain aja.
Pertama, punya pacar (hihui). Setelah melalui pencarian panjang, wkwkwkw, akhirnya gw ketemu jg seseorang yg "pas". Ibarat puzzle, setiap "lekukan" kita itu pas. Kalo orang nanya, kenapa harus dia, I'd rather say "I don't know, feels like I don't need to find the reason". Banyak hal yg ga bisa gw pahami tentang kehidupan, dan kenapa gw merasa dia adalah "the one" termasuk kedalamnya. Rasa, menurut gw adalah bagian terpisah dari logika, jadi kalo kita memaksa untuk mendefinisikan rasa, ga ketemu jg ujungnya. Kecuali klo gw seorang filsuf, bisa jadi ada definisinya. Well, alhamdulillah I'm not :) Mungkin ini yg namanya kesejiwaan, suatu konsep pasangan yg dulu pernah gw baca. Kesejiwaan muncul bukan karena daya tarik fisik dan materi, tapi karena hal lain yg tidak bisa didefinisikan manusia. Semuanya berjalan dengan sendirinya, seiring waktu berjalan. Bersamanya jg mungkin termasuk alasan kenapa blog ini tidak terjamah, hehehe. Tapi kemudian menjadi alasan jg sekarang kenapa blog ini terjamah kembali. Ternyata dia menggemari tulisan pacarnya (hihihi, jadi malu). 
Kedua, akhirnya gw bisa beli rumah. Setelah mengatung-ngatung menunggu pinjaman kantor yg sangat menggiurkan itu (nol persen sodara2), ternyata kandas akibat persaingan. Alasan ngenesnya, gw kalah persaingan dgn para pegawai yg sudah berkeluarga. Ngok. Yowes, setelah menimbang2 ketersediaan dana, kemungkinan harga properti yg terus meningkat, dan kemungkinan untuk dapat pinjaman kantor yg tipis, gw putuskan bulat utk segera membeli rumah lewat KPR. Proses pencarian ini ternyata lumayan seru. Awalnya tentu gw harus mencari rumah yg ideal dgn kriteria. Mulai dari lokasi, bentuk rumah, lingkungan dan tentu saja... HARGA. Setelah muter2 sana sini ke berbagai perumahan, liat brosur pengembang ini itu, buka website properti sampe bosen, malah akhirnya gw ketemu rumah pilihan gw ga jauh dari kontrakan saat itu. Hanya beda satu blok sodara2. Alhamdulillah semua cocok, lingkungan gw suka, rumah masih bagus (meski second), harga masih nego (dan dapet bonus furnitur), blm lagi si pemilik rumah cukup baik dan kooperatif. So, next step, cari KPR. Dari awal gw sudah berniat, KPR syariah saja. Intinya gw cmn ambil poin ketenangannya saja. Gw rasa ini pilihan yg menenangkan. Ga perlu rasanya gw jelaskan mengenai riba dan hal2 berbahaya mengenai perbankan konvensional, bisa browsing masing2. Intinya cuman satu, hati dan logika gw mengatakan KPR syariah adalah pilihan terbaik saat ini. Jadi, setelah menimbang2 berbagai produk KPR syariah dari berbagai bank yg ada di Balikpapan, gw mutusin buat ambil KPR di sebuah bank syariah (merk ga usah disebut, gw ga dapet bayaran buat iklan :p). Sekedar saran, klo mo pilih produk KPR, jangan terkecoh dengan persentase nilai yg ditawarkan. Minta simulasi real berapa rupiah cicilan perbulan, lalu bandingkan. Jangan lupa minta jg perhitungan biaya2 yg termasuk selama proses, seperti admin, biaya notaris, pajak dll, masukkan dalam perbandingan. Dari situ baru keliatan angka2 yg lebih nyaman untuk dipahami. Singkat cerita, KPR tembus, transaksi lancar dan tabungan utama gw hampir ludes buat bayar DP. Tapi endingnya, gw punya investasi jangka panjang berupa properti. Tidak terlalu besar, namun sesuai dgn kebutuhan gw saat ini. Klo ada yg mo tanya2 tentang seluk beluk prosesnya, bisa japri aja ntar (kalo ada... which is meragukan :D).
Ketiga, I finally start to workout seriously. Klo diinget2, beberapa tahun lalu dah sempet gw singgung2 ya. Apa daya, comfort zone itu mematikan sodara2. Alhamdulillah kemalasan itu akhirnya berhenti beberapa bulan lalu. Tepatnya saat demam OCD melanda negeri ini, hahaha, ya gw korban Dedy Corbuzier. Pada prakteknya, yg gw lakuin adalah kombo intermittent fasting (IF) dan weight lifting. Nanti deh besok2 gw post sedikit detil ttg prosesnya gimana. Intinya, gw heran jg ternyata gw bisa konsisten di jalur ini. Gada rasa malas blas. Yg ada malah semangat dan semangat. Tiada hari tanpa mikirin weight lifting (agak lebay emang, padahal harusnya mending gw pake zikir :D). And pelan2 tapi pasti hasilnya mulai keliatan (dikit tapi nongol, apa coba). Apa? Minta bukti? Ntaaaar, kalo badan dah cukup pede buat masuk body contest baru gw post (kalo PEDE). Sekarang masih cupu, meski dah mendingan dibanding sebelum mulai nge-gym. 

+++

Hmmm.. kayanya cuma tiga poin itu aja gw bisa gw recall dari memori. Gila, ga banyak jg ternyata yg gw lakuin tahun kemaren.
Tanpa mengecilkan momen2 yg terjadi tahun kemaren, gw rasa gw melewatkan banyak hal. Fotografi benar2 sudah terlupakan. FOto2 narsis, atau jepret2 santai sambil jalan2 ga masuk itungan. Yg masuk itungan itu, gw moto dgn niat emang buat moto. Take picture, edit, post. Never done that anymore I guess. Last time was when I travel to Bali with my girlfriend. Thats it. I miss it. Which remind me of the next subject...
Travelling. Sama saja ini. Tidak ada travelling menantang seperti yg biasa gw lakukan sebelumnya. Menjelajah daerah baru, hunting lokasi dan informasi, wisata kuliner. Hanya travelling ke Bali terakhir kemaren saja bersama pacar yg masuk itungan (yeah, with new company, and we visit several new places). Then after that, zero, none, nada. Ya gw sadari, kendalanya adalah di uang. Hahahaha, akhirnya gw jadi korban materialis, dimana uang menjadi halangan. Memang sebenarnya tidak perlu disesali sih, sebab dana memang terbatas, mengingat gw perlu dana besar saat itu utk rumah. Yg gw agak sesalkan adalah ketakutan2 gw utk mendobrak keterbatasan itu. Uang harusnya tidak menjadi masalah, selama gw masih bisa mencari jalan lain alias alternatif utk travelling dgn budget minim. Tapi sayangnya, gw juga sepertinya terjebak dgn zona nyaman, yg ntah gimana hubungannya menimbulkan kecenderungan untuk susah "hidup susah", hahaha. Ngok.
Sekarang gw kembali ke titik kebosanan. Standar ya perputaran hidup gw. Exciting at some point, bored at the rest of it. Rutinitas itu mematikan kawan. Baik dari kerjaan maupun ritme hidup harian (bangun-makan-kerja-pulang-nonton-tidur). Stuck, and I really need refreshment. And yes I know, I know the recipe already. 
So these are my recipes, termasuk sebagai resolusi tahun ini: 
1. Travelling. Target gw masih sama, Tokyo. Most likely there will be another places to visit before that as my girlfriend is also a travel junky, but the main target is the same. Biar ga jauh2 dari target tahun lalu, list tahun ini: Derawan, Belitung atau Manado. Either one of them, or three all together. Optimis!
2. Keep pumping the barbel. Ritmenya masih bagus, konsisten. Target jangka menengah 4 bulan kedepan. Patokannya waktu dulu, soalnya masih agak ragu jg hasil bentukannya ntar jadi gimana. Jangka panjangnya full year workout. Kayanya sih kalo full year 2014, Januari tahun depan dah pede ikut body contest (mimpi dulu boleh lah ya) wkwkwkwk....
3. Married. Ya, ending dari sebuah keseriusan, yg sebenarnya merupakan awal utk perjalanan yg selanjutanya. Merit itu salah satu keputusan berat dan penting dalam hidup. Why suddenly I decided to get married? Well, I found the right girl already, plus I can picture myself growing old and raise a family with her. Nuff said. So, tunggu tanggal mainnya, TBA :D Her presence in my life, hopefully will become my everlasting refreshment (aamiiiin)
4. Menekuni dunia foto kembali. Bagian ini sebenarnya berkaitan erat dengan travelling, namun tidak selalu sih. Bisa2 aja hobi ini jalan tanpa travelling jauh2. Optimis masih ada spot2 tak terjamah di dalam kota, selain itu ada jg street fotografi yg bisa gw ambil nyaris tanpa biaya. Kamera ready, tinggal mental aja yg belum ready :) Target, paling tidak ada 5-10 foto cantik yg publish di forum. 
5. Mencoba berdagang, atau bisnis deh bahasa kerennya. Ini jg pilihan menarik sebagai alternatif rutinitas. Ada beberapa ide yg udah bapuk ditumpuk kelamaan, ga jadi2 direalisasikan. Yg paling logis dan sesuai minat saat ini ada dua, yaitu ini dan itu. Malu ah disebut, nanti aja klo sukses. Intinya yg perlu dikejar saat ini, belajar bidang terkait dan cari relasi secepatnya.
Demikian. Dan seperti yg biasa gw sebut2, gw selalu percaya dengan kekuatan cita2 dan harapan, karena most likely keduanya termasuk bagian dari doa. Kalo ga percaya, liat tulisan2 gw sebelumnya. Hey, dua target gw tahun kemaren tercapai loh, alhamdulillah.
Jadi bismillah, mudah2an tahun ini menarik, menyenangkan, dan penuh berkah.