Wednesday, June 22, 2011

Kembali Ingat

Beberapa waktu yang lalu, seorang sahabat terdekat gw, perempuan, yang baru saja melahirkan bayi mungil yang cantik, memberi kabar bahwa ia sedang mengidap tumor di kepalanya. Deg. Awalnya gw ga terlalu menganggap serius, sebab waktu itu dia hanya menyebut nama ilmiah penyakitnya saja, yang langsung gw tau dari google merupakan tumor. Karena awal berita tersebut terputus di jalan (ya namanya juga lagi chatting, koneksi down itu wajar, apalagi di Indo), jadi gw pikir gw tunggu aja penjelasan lebih detil darinya. Dan ternyata memang benar, itu penyakit sangat serius. Ada jaringan tumor kecil tumbuh di belakang mata kanannya.

Pernah ga kalian mengalami saat sakit yang amat sangat, sehingga merasa ajal sudah di ambang pintu? Atau paling tidak, mendapat vonis sebuah penyakit bernama asing, yang belakangan setelah lo browsing ternyata penyakit yang cukup parah, yang akan menghantui lo seumur hidup? Sahabat gw sudah merasakannya, gw pun sudah merasakannya. Meskipun sebenarnya penyakit2 yang pernah menghampiri tubuh gw tidak seberat dan sekeren penyakit sahabat gw tadi, namun masa2 penuh ketakutan itu memang pernah melintas.

Gw masih ingat sakit teramat sangat yang pertama kali gw rasakan adalah saat gw kena hernia. Tiba2 tengah malam buta, mungkin saat itu gw masih duduk di bangku SD, gw merasakan sakit yang amat parah di perut bagian bawah dan bagian scrotum (itu loh, testikel laki2). Begitu sakitnya, sampai2 gw gedor pintu kamar orang tua, membangunkan mereka untuk berbuat sesuatu. Hey, gw anak SD, mana gw tau obatnya apa. Bingung, papa langsung membawa gw ke rumah sakit. Perjalanan ke rumah sakit, dengan menggunakan sepeda motor, adalah masa2 terberat. Luar biasa sakitnya, ditambah goncangan2 dari sepeda motor saat melaju di tengah malam. Saat itu yang terlintas di kepala: Ini nih kayanya waktu gw, mau 'lewat' jangan2. Sakit yang amat sangat, sampai2 terpikir akan mati. Ternyata gw kena hernia. Ntah apa sebabnya, namun yang jelas emang bukan karena sebab musabab yang disebabkan oleh keteledoran gw atau orang tua gw, tapi ya murni penyakit yang memang muncul tiba2. Alhamdulillah, setelah terapi pijat, penyakit ini sudah tidak pernah lagi muncul alias kumat. Namun pikiran kematian sudah dekat itu tetap saja membekas di kepala :)

Kemudian, lama hidup adem ayem saja, tiba2 saat tes kesehatan di salah satu perusahaan (saat baru lulus S1), ternyata ada vonis baru lagi. Scoliosis. Itu loh, tulang punggung yang tidak lurus, alias bengkok. Ternyata tulang punggung gw ada kebengkokan sekian derajat. Itupun diketahui setelah di rontgen. Selama ini memang tidak ada keluhan apa2 sebenarnya, namun namanya baru dapet vonis, langsung browsing2 dan menemukan fakta2 tentang scoliosis. Saat itu yang menjadi berat bukannya pikiran tentang kematian, namun fakta bahwa tubuh gw cacat, (dalam tanda kutip) dan kecacatan itu gw bawa terus sampai akhir hayat nanti. Down. Down terutama memikirkan bagaimana masa depan, susahnya mencari kerja, dan lain sebagainya. Alhamdulillah ternyata masih ada perusahaan yang tidak memusingkan masalah penyakit seperti scoliosis, jadi ketakutan akan penghidupan pun pelan2 menghilang. Ditambah lagi sampai saat ini alhamdulillah belum ada efek2 buruk dari bengkoknya tulang punggung ini, jadi yaaa dibawa enjoy aja.

Terakhir, yang paling baru, saat gw terkena hepatitis. Saat itu lagi sibuk2nya menyusun tesis S2. Begitu padatnya, sampai kondisi badan drop, dan gw tumbang dengan suksesnya selama hampir seminggu. Badan lemas luar biasa, makan hanya mampu beberapa suap (bukan karena pilih2 makanan, tapi muntah bos, baru cium baunya aja). Tidur pun gelisah luar biasa. Jikalau tertidur, pasti dengan tambahan mimpi2 aneh yang membuat kepala pusing. Lagi2, terlintas, jangan2 ini masa2 menuju waktu gw 'lewat' lagi. Tumbang beberapa hari, alhamdulillah ternyata perlahan2 membaik. Belakangan, setelah cek dokter, gw baru tau, dan konfirm kalau ternyata gw terkena Hepatitis A. Alhamdulillah penyakit ini (tipe A) ternyata bisa disembuhkan total, tidak seperti saudara2nya Hepatitis B dan C, yang akan menjadi momok seumur hidup. Easy guys, gw dah sembuh total kok, jadi ga perlu takut lagi share makanan ama gw, hehehehe...

Dari semua masa2 terberat itu, kesamaannya satu. Gw jadi inget Tuhan. Gw jadi inget Allah. Ingat dalam arti benar2 sadar bahwa gw sudah menyia2kan hidup gw dengan terus berbuat dosa, dan kurang taat pada perintah2Nya. Saat2 terberat seperti itu, biasanya saat dimana kita ingin benar2 taat sepenuhnya. Sholat jadi rajin, doa setiap saat, ngaji, dan segambreng ibadah yang tadinya cuman diamalkan seadanya, menjadi diamalkan semaksimalnya. Lucu dan memalukan sebenarnya, tobat di kala mendapat ujian. Malu sama Allah, baru inget kepadaNya setelah kehilangan sandaran dimana2. Kemana aja selama ini, barangkali begitu komentar yang mucul kalo kejadian di kalangan manusia :) Dan yang lebih lucu dan memalukan lagi, segera setelah ketakutan itu menghilang, sesegara itu juga perbuatan dosa kembali terulang.

Ya Allah ampuni hambamu yang bengal dan degil ini.

Mudah2an kita tidak memerlukan penyakit parah datang terlebih dahulu untuk menyadarkan kita kembali secepatnya kepada jalan yang benar. Mudah2an pula kita senantiasa diberi keikhlasan dalam menghadapi setiap ujian hidup termasuk penyakit yang menghampiri.

Lakukan yang terbaik detik ini juga, karena detik ini tidak akan pernah terulang lagi kemudian.